Penularan dan Gejala
Penularan campak terjadi lewat udara atau butiran halus air ludah (droplet) penderita yang terhirup melalui hidung atau mulut. Pada masa inkubasi yang berlangsung sekitar 10-12 hari, gejalanya sulit dideteksi. Setelah itu barulah muncul gejala flu (batuk, pilek, demam), mata kemerahabn dan berair, si kecilpun merasa silau saat melihat cahaya. Kemudian, disebelah dalam mulut muncul bintik-bintik putih yang akan bertahan 3-4 hari. Beberapa anak juga mengalami diare. satu-dua hari kemudian timbul demam tinggi yang turun naik, berkisar 38-40,5 derajat celcius.Seiring dengan itu barulah muncul bercak-bercak merah yang merupakan ciri khas penyakit ini. Ukurannya tidak terlalu besar, tapi juga tidak terlalu kecil. Awalnya haya muncul di beberapa bagian tubuh saja seperti kuping, leher, dada, muka, tangan dan kaki. Dalam waktu 1 minggu, bercak-bercak merah ini hanya di beberapa bagian tibih saja dan tidak banyak.
Jika bercak merah sudah keluar, umumnya demam akan turun dengan sendirinya. Bercak merah pun akan berubah menjadi kehitaman dan bersisik, disebut hiperpigmentasi. Pada akhirnya bercak akan mengelupas atau rontok atau sembuh dengan sendirinya. Umumnya dibutuhkan waktu hingga 2 minggu sampai anak sembuh benar dari sisa-sisa campak. Dalam kondisi ini tetaplah meminum obat yang sudah diberikan dokter. Jaga stamina dan konsumsi makanan bergizi. Pengobatannya bersifat simptomatis, yaitu mengobati berdasarkan gejala yang muncul. Hingga saat ini, belum ditemukan obat yang efektif mengatasi virus campak.
Jika tak ditangani dengan baik campak bisa sangat berbahaya. Bisa terjadi komplikasi, terutama pada campak yang berat. Ciri-ciri campak berat, selain bercaknya di sekujur tubuh, gejalanya tidak membaik setelah diobati 1-2 hari. Komplikasi yang terjadi biasanya berupa radang paru-paru dan radang otak. Komplikasi ini yang umumnya paing sering menimbulkan kematian pada anak.
Kontra indikasi imunisasi campak
Imunisasi campak tidak dianjurkan pada ibu hamil, anak dengan imunodefisiensi primer, pasien TB yang tidak diobati, pasien kanker atau transplantasi organ, anak yang mendapat obat imunosupresi (obat penekan system imun) jangka panjang. Anak yang terinfeksi HIV tanpa imunosupresi berat dan tanpa bukti kekebalan terhadap campak, bisa mendapat imunisasi campak.Dosis dan cara pemberian imunisasi campak
• Dosis baku minimal untuk vaksin campak yang dilemahkan adalah 0,5 ml.• Pemberian diberikan pada umur 9 bulan ketika antibodi maternal( antibodi anti campak milik ibu yang masuk ke bayi ketika masih dalam kandungan) sudah hilang.
• Imunisasi campak diberikan secara subkutan. Walaupun demikian dapat diberikan secara intramuscular.
• Imunisasi campak yang kedua diberikan lagi ketika anak masuk SD atau usia anak 6 tahun.
Dampak Dan Efek Samping Imunisasi Campak Pada Bayi
Imunisasi campak kadang, 5%-15% kasus, membuat anak demam hingga 39,5o C pada hari ke 5-6 sesudah imunisasi. Demam berlangsung selama 2 hari. Ruam (bercak-bercak merah) dapat dijumpai pada 5% anak, timbul pada hari ke 7-10 sesudah imunisasi dan berlangsung selama 2- hari. Reaksi berat seperti ensefalitis(radang otak) sangat jarang terjadi. ( 1 diantara 1 milyar dosis).Jadi untuk ibu – ibu jangan takut untuk memberikan imunisasi campak pada putra putrinya. Bukankah mencegah lebih baik daripada mengobati.
Baca juga: Cara Mengobati Campak Jerman Dengan CepatDemikian Informasi yang dapat saya berikan mengenai imunisasi campak ini. Saya harap memberikan manfaat yang sebanyak-banyaknya. Sekian dan terimakasih. Salam Sehat!
0 Response to "Dampak Dan Efek Samping Imunisasi Campak Pada Bayi"
Posting Komentar